Traveling

Wisata Alam Buluh Cina Mulai Menggeliat – Haluan Riau | Riau Terdepan


TERDEPAN.id, PEKANBARU-Taman Wisata Alam Buluh Cina, kini menjadi salah satu destinasi baru yang dikunjungi wisatawan yang berasal dari dalam dan luar daerah Riau selama masa libur Natal 2020 kemarin.

Tercatat, setiap hari sebanyak seratusan orang datang berkunjung menikmati alam destinasi wisata yang terletak di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.

Apalagi pada masa liburan kemarin, pengunjung membludak berkunjung.

Di TWA Buluh Cina selain terlihat suasana alam yang masih segar, di sana juga ada sepasang Gajah Sumatra dengan satu ekor anak yang belum mencapai umur satu tahun.

Sepasang gajah itu bernama Robin dan Ngantini, anak pasangan gajah itu bernama Damar. Keberadaan keluarga kecil gajah sumatera ini menjadi penarik tersendiri bagi wisatawan.

Wisatawan bisa berinteraksi dengan gajah-gajah tersebut, selain bisa menaiki sang ayah, wisatawan bisa bermain dengan anak gajah, berfoto bersama, melihat keseharian sang anak gajah.

Di tengah Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) saat ini, keramaian menjadi suatu hal yang harus dihindarkan bahkan pemrintah sudah membuat aturan terkait adanya pelarangan keramaian ini.

Namun dengan catatan, pihak pengelola dapat menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai dengan anjuran Tim Gugus Covid 19. Di mana harus menyiapkan tempat cuci tangan, alat pendeteksi suhu tubuh dan hal lainnya.

Di TWA Buluh Cina, hal itu semua sudah diterapkan dan dilakukan pengawasan secara intesif oleh pihak pengelola, spanduk imbauan akan taati prokes terpampang di jembatan pintu masuk lokasi.

Di tempat registrasi tamu sudah berdiri seorang remaja umur 20 tahun, tugasnya memastikan semua pengunjung terdata dari mana asal kedatangan dan memeriksa kondisi suhu tubuh tamu wisatawan tersebut.

Fikram Faslah namanya, remaja itu sudah bekerja selama masa pandemi Covid 19 hingga sampai saat ini, Rabu (27/12). Kesibukannya di TWA Buluh Cina itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

“Tugas saya mendata tamu yang datang ke sini, dicatat namanya, dicatat dari mana asal datangnya, tujuannya agar terdata saja, mana tahu nanti ada hal-hal yang tak diinginkan, jejak datanya sudah ada,” kata Fikram.

Remaja tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Siak Hulu itu selalu ‘standby’ di meja administrasi, dengan ramah dia menyambut setiap wisatawan yang masuk.

Setelah pengisian data, Fikram mengarahkan tamu ke sebelah kanan, di situ sudah bediri ember dan sabun, tamu diharuskan untuk mencuci tangan sesuai anjuran prokes Covid 19.

“Tamu diharuskan memakai masker, sebelum masuk mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh. Kalau tidak ada indikasi, baru diperbolehkan masuk ke lokasi TWA,” ulasnya.

Tidak ada batasan pengunjung di TWA Buluh Cina selama pandemi ini, hanya saja dipastikan tidak berkerumun satu sama lainnya. Dan tetap memakai masker.

Ada tanggung jawab besar yang diamanahkan kepadanya, di sela-sela waktunya menjaga meja registrasi dia harus selalu mengawasi tamu agar tidak berkerumun dan selalu memakai masker.

“Kalau ada wisatawan yang seperti mengabaikan protokol kesehatan, nah itu tugas saya untuk menegurnya. Mengingatkan mereka untuk selalu memakai maskernya,” tambahnya.

Keseharian yang dilewati Fikram itu dilakoninya dengan senang hati dan tanpa keterpaksaan. Sebab, menurutnya mengingatkan wisatawan akan prokes adalah suatu hal yang baik dan berpahala.

“Saya senang, apa yang saya lakukan ini adalah suatu hal baik. Mengingatkan orang-orang untuk tetap menerapkan prokes meski diluar ruangan. Dan pasti ada balasan dari semua hal yang baik,” tukasnya.





Source link

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

portal berita yang lahir dari semangat pentingnya ketersebaran informasi hingga ke pelosok nusantara.

Copyright © 2020 TERDEPAN.ID

Ke Atas