TERDEPAN.id, PEKANBARU – Guru-guru di Kota Pekanbaru mengikuti bimbingan teknis terkait optimalisasi penggunaan dana bantuan operasional sekolah tahun 2021. Kegiatan tersebut turut menggandeng Kejaksaan Negeri Pekanbaru.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional 2020 yang bertepatan jatuh pada Rabu (25/11) ini. Adapun tempat kegiatan adalah sebuah hotel di Kota Pekanbaru.
“Kegiatan ini diikuti 165 orang kepala sekolah, dan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama diikuti 100 orang Kepala SD, dan sesi kedua, 65 Kepala SMP,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Pekanbaru, Lasargi Marel, Rabu petang.
Dalam kegiatan itu, dirinya selaku narasumber menyampaikan terkait dengan penggunaan dana BOS. Hal ini, kata Marel, perlu diketahui para kepala sekolah agar tidak terjadi penyimpangan.
Setidaknya ada 10 hal yang disampaikannya pada bimtek tersebut. Di antaranya, terkait dengan Kejaksaan, tindak pidana korupsi maupun potensi penyimpangan dalam pengelolaan dana BOS.
“Tadi kita menyampaikan soal tugas dan wewenang Kejaksaan, definisi korupsi, penyebab korupsi di Indonesia, nilai-nilai anti korupsi, dan jenis-jenis tindak pidana korupsi,” sebut Marel.
“Juga disampaikan terkait kerugian keuangan negara, suap menyuap, penggelapan jabatan, dan gratifikasi,” sambungnya.
Terkait potensi korupsi dalam pengelolaan dana operasional sekolah, Marel memberikan contoh. Ada bentuknya suap menyuap, atau dana hanya dikelola oleh kepala sekolah dan bendahara tanpa melibatkan Komite Sekolah.
“Ada juga pengelolaan dana operasional sekolah yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis,” imbuh Marel.
Dia berharap dengan adanya bimtek ini, para kepala sekolah semakin mengerti dengan tugas pokok dan fungsinya, terutama dalam pengelolaan dana BOS.
Penulis : Dodi Ferdian
