Pekanbaru

BRK Salurkan 10 Ton Beras Melalui Program Sedekah Pangan Bersama UAS | Riau Terdepan


TERDEPAN.id, PEKANBARU – Bank Riau Kepri (BRK) menyalurkan 10 ton beras untuk dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan di 12 kecamatan se-Kota Pekanbaru, Minggu (20/12). Penyaluran bantuan bahan pangan tersebut, bekerja dengan sama Yayasan Tabung Wakaf Umat yang dipimpin, Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kegiatan dengan tagline Sedekah Pangan Bersama UAS (SPBU) itu, secara langsung dilepas oleh Direktur Utama BRK Andi Buchori di halaman Menara Dang Merdu BRK, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Disaksikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau Yusri, jajaran komisaris dan direksi BRK, serta para relawan.

Direktur Utama BRK, Andi Buchori, mengatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat turut membantu sosialisasi terkait konversi BRK menjadi bank syariah.

“Dari program ini, kita harapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengetahui bahwa Bank Riau Kepri sedang berkonversi menjadi bank syariah. Semoga, masyarakat juga ikut mendoakan supaya konversi ini bisa berjalan lancar,” kata Andi Buchari.

Dijelaskannya, kedepan setelah menjadi Bank Syariah, BRK juga akan banyak melaksanakan kerja sama, termasuk dengan Yayasan Tabung Wakaf Umat untuk membantu masyarakat yang ada di wilayah setempat.

Sementara itu, UAS dalam sambutannya mengatakan bahwa program bagi-bagi beras ini telah di mulai sejak beberapa bulan lalu. Melihat masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan, kata UAS, pihaknya pun memutuskan untuk meneruskan program tersebut secara berkesinambungan.

“Akhirnya 26 ton kita bawa, kita salurkan ke 15 panti asuhan, 7 pesantren, warga duafa, pegiat dakwah, dan 1 ton untuk ATM Beras,” ungkapnya.

Dikatakan UAS melalui program tersebut, kedepan pihaknya menargetkan dapat mengumpulkan beras sebanyak 120 ton. Dan membagikan 10 ton beras untuk setiap kecamatan di Kota Pekanbaru.

“Saya mengkhususkan diri setiap hari Jumat dan Sabtu kedua tiap bulan, saya ke Pekanbaru. Jadi acara kita, khutbah Jumat, habis itu bagi-bagi beras. Malam Sabtunya jam 02.00 WIB iktikaf di mesjid yang kita kunjungi, setelah itu kita baca qur’an, muhasabah, zikir, doa, sampai pengajian subuh,” ungkapnya.

 

 

Repoorter: Nurmadi





Source link

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

portal berita yang lahir dari semangat pentingnya ketersebaran informasi hingga ke pelosok nusantara.

Copyright © 2020 TERDEPAN.ID

Ke Atas