TERDEPAN.id, PEKANBARU – Meskipun sempat diragukan akan bisa maju sebagaoi calon walikota Dumai, namun todak mempangaruhi elektabilitas Eko Suharjo dalam survey yang dilaksanakan oleh empat lembaga survey nasional. Eko masih nyang terkuat dalam poling tersebut.
Poling yang dilakukan oleh empat lembaga Survey yakni Polmark, Indo Barometer, Charta Politica dan SMRC, nama Eko Suharjo berada teratas dan jauh meninggalkan nama lainnya yang muncul.
Dalam poling Polmark dari 21 nama, jika hari ini dilaksanakan Pilkada nama Eko SUharjo diperingkat pertama dengan 24,5 persen pemilih. Posisi kedua ada nama Abdul Kosim 8,2 persen. Disusul Paisal yang hanya mendapatkan 5,2 persen. Golput sebanyak 0,7 persen dan yang rahasia 15,7 persen.
Survey lainnya, dari 14 nama yang di survey, Eko Suharjo unggul di 19,3 persen. Paisal dengan 8,0 persen dan Amris di 7,5 persen. Rahasia 15,9 persen.
Begitu juga dengan survey yang dilakukan terhadap 10 nama. Eko SUharjo tetap yang teratas dengan mengantongi 20 persen pemilih, Paisal 10 persen pemilih dan Zainal Abidin dengan 2,5 persen pemilih. Rahasia 3,3 persen. Belum memutuskan 52,3 persen dan yang tidak menjawab/tidak tahu 7,8 persen.
Eko sendiri, selama ini memang memiliki karir politik yang cukup gemilang. Berawal dari menjadi ketua DPC Demokrat Kota Dumai kemudian menjadi wakil ketua DPRD Kota Dumai di periode 2009-2014. Selanjutnya menjadi anggota DPRD Riau periode 2014 sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya untuk menjadi calon wakil walikota Dumai bersama Zulkifli AS di tahun 2015 yang akhirnya menjadi pemenang dan menduduki jabatan orang nomor dua di kota Dumai tersebut hingag saat ini.
Pria 46 tahun ini menyebutkan bahwa dirinya sejauh ini masih berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk kota kelahirannya, meskipun dia akuinya menjadi wakil walikota belum bisa berbuat maksimal.”Semoga kedepan saya bisa berbuat lebih baoik untuk Kota Dumai yang selama ini belum bisa tercapai, ucapnya.
Penulis: EBP
